Suami istri asal Indonesia ini menjadi relawan Piala Dunia 2022 Qatar. Pasangan suami istri yang menjadi relawan Piala Dunia 2022 Qatar tersebut bernama Diana Kartika Sari dan Wahyu Adi Wicaksono. Diana dan Wahyu berasal dari Jakarta.
Dari pantauan langsung via Facebook Wartakota , Diana dan Wahyu lantas menceritakan bagaimana proses menjadi relawan Piala Dunia 2022 Qatar. Diana pun menuturkan bagaimana proses menjadi relawan Piala Dunia 2022. Ia menuturkan bahwa harus menunggu hampir satu bulan sebelum diterima sebagai relawan Piala Dunia 2022.
"Awal tahun 2022, dibuka pendaftaran secara online untuk para relawan Piala Dunia 2022. "Jadi waktu itu saya daftar duluan, isi form secara online." "Awalnya tuh kita disuruh bikin seperti dashboard atau portal untuk relawan ya, kita isi data, Qatar ID, dan lain lain."
"Setelah itu, baru nanti di review oleh mereka." "Kemudian setelah beberapa saat, dapat email untuk semacam seleksi awal." "Seleksi awal ini kayak kita main game gitu."
"Lucu si, kan ada delapan stadion tuh, ada peta gambar Qatar kita klik game nya apa." "Trus klik seperti simulasi kalau misal menghadapi spektator (penonton)." "Trus setelah selesai kita nunggu lagi, kemudian ada email lagi untuk booking inteview ."
"Setelah booking interview , datang di Doha Exhibition Center, di sana kita inteview dengan interviewer kita." "Kemudian, kita ditanyain mau jadi relawan di bagian mana, trus tanya kekuatan kita di mana." "Kemudian beberapa minggu, atau mungkin satu bulan kalo nggak salah, ada email lagi kalau diterima di bagian Spectator Services Volunteer, trus saya oke in," kata Diana.
Diana mengatakan bahwa yang pertama kali mendaftar menjadi relawan adalah dirinya. Setelah itu, suaminya juga ikut mendaftar relawan Piala Dunia 2022. "Setelah itu, suami saya juga ikutan daftar, prosesnya sama," tambah Diana.
Wanita asal Jakarta tersebut lalu mengatakan jika dirinya dan suaminya mendapat jobdesk yang sama, yakni Spectator Services Volunteer. Namun, mereka harus rela beda stadion. Diana ditempatkan di Stadion Education City.
Sedangkan Wahyu bertugas di Stadion 974. "Di bagian yang sama juga, di Spectator Services Volunteer, tapi kita beda stadion." "Padahal ingin sama, satu stadion."
"Puji Tuhan kita dapat di bagian yang sama, jadi kita tahu lah apa yang harus kita kerjakan, mirip mirip." "Cuma beda stadion, Wahyu di Stadion 974 dan saya di Stadion Education City," pungkasnya.